Kehidupan di Balik TPAS Jalupang (2) Sopir Antre 6 Jam, Dipungut 25 Ribu Sekali Buang Sampah

Kehidupan di Balik TPAS Jalupang (2) Sopir Antre 6 Jam, Dipungut 25 Ribu Sekali Buang Sampah

KARAWANG- Antrean biasanya menjadi pemandangan di saat kita akan membeli tiket hiburan, membeli bahan poko di operasi pasar murah atau mengambil bantuan sosial. Ternyata antrean yang memakan waktu lebih lama dialami oleh para sopir armada pengangkut sampah yang setiap hari hilir mudik dari kota ke pedesaan se-Karawang. Saat tiba di TPAS Jalupang, dari awal memasuk antrean mobil hingga drop sampah, para sopir bisa menghabiskan waktu hinga enam jam. Jika tiba ke lokasi jam 15.00 WIB, para sopir bisa ke luar dari TPAS Jalupang jam 21.00 WIB. Para sopir bukan tak ingin mengeluh. Mengeluh saja, kata mereka, takkan bisa membuat waktu drop sampah yang mereka angkut akan lebih cepat dari biasanya. Penurunan sampah dari mobil-truk yang begitu lama ditengarai dari tiga eksavator, hanya satu eksavator yang melakukan penurunan sampah. Sehingga menyebabkan ramainya antrean yang ‘mengular’ dari titik penurunan sampai luar lokasi TPAS Jalupang. Baca Juga : Kehidupan di Balik TPAS Jalupang (1): Kepala Manusia, HP hingga Uang Jutaan Rupiah Dari pantauan KBE di lokasi TPAS Jalupang, kurang lebih terdapat 30 mobil pengangkut sampah yang sedang mengantre di sana. Surya (18) sopir pengangkut sampah mengatakan, di pagi harinya ia mengangkut sampah dari sekitaran Galuh Mas Kecamatan Telukjambe Timur, dirinya baru tiba di TPAS Jalupang pada sore hari sekitaran pukul 15.00 WIB. Sehingga dirinya harus mengantre memakan waktu kurang lebih 6 jam atau 21.00 WIB. "Tapi ya masih kayak gini terus (mengantre lama, red), pokoknya ke luar jam 9 (21.00 WIB, red)," kata Surya pada (8/8) kemarin. Saat ngobrol dengan KBE, Surya tengah berkomunikasi via WhatsApp dengan temannya sesama sopir armada pengangkut sampah. Kepada KBE, Surya menyebut, temannya yang sedang berkomunikasi dengan dia baru ke luar dari TPAS Jalupang jam 13.00 WIB. Dia ke luar dua jam sebelum Surya tiba di TPAS Jalupang, temannya datang ke TPAS Jalupang sejak pukul 06.00 WIB.  “Tadi temen masuk jam 6, keluar dari sini jam 1 (13.00, red),â€ kata Surya. Selain mengeluhkan antrean yang sangat memakan waktu, Surya juga mengeluhkan adanya penarikan setiap menurunkan sampah. Meski banderolnya hanya Rp 25 ribu, namun kata dia, nominalnya cukup memberatkan. “Udah pembuangannya di dalam, terus kami bayar 25 ribu per nurunin (sampah, red),â€ Baca Juga : Mesin Insinerator dan Bangunan di TPAS Jalupang ‘Raib’ Terkubur Sampah Selain itu, Surya juga pernah mengalami hal yang kurang mengenak-kan saat mendrop sampah ke TPAS Jalupang. Saat itu, cerita dia, kerukan eksavator penurunan sampah, bagian knoken-as dia juga ikut 'tergaruk'. Ia menilai waktu itu sopir kurang berhati-hati melakukan penurunan sampah. "Pernah sampe as mobil saya kekeruk, jadinya weh teu bisa dipake heula," katanya. Ega (36) sopir angkut sampah dari Rengasdengklok mengatakan, ruas jalan dari gerbang TPAS Jalupang sudah begitu sempit dan tumpukan sampah sudah memakan bagian jalan. Serta di salah satu titik jalan keluar TPAS Jalupang ada kubangan yang cukup dalam, sempat membuat beberapa mobil tersungkur di titik tersebut. "Jalan udah gak bisa lewat, udah sempit. Waktu mau keluar (TPAS Jalupang, red) jalannya ada yang dalem masuk. Itu sempet mobil tiguling," kata Ega. "Penginnya sih yang penting lancar, gitu jalannya diperbaiki," harap Ega. (gma/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: